KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT. Karena dengan izin dan ridho-Nya makalah ini dapat kami rampungkan.
Sholawat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
yang telah membawa kedamaian dan rahmat bagi semesta alam.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok dari
mata kuliah
“ pengembangan peserta
didik”. Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga
dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin ya Robbal’alamin.
DAFTAR ISI
Halaman
Kata
Pengantar........................................................................................................................
1
Daftar
isi.................................................................................................................................. 2
BAB I :
Pendahuluan
Latar Belakang........................................................................................................
3
Rumusan Masalah...................................................................................................
3
Tujuan ................................................................................................................... 3
BAB II : Remaja, Pertumbuhannya dan Perkembangannya
A. Pengertian
Remaja ........................................................................................... 4
B. Hubungan
Sosial Remaja .................................................................................. 7
C. Pengertian
Tumbuhan ....................................................................................... 10
D. Pengertian
Perkembangan ................................................................................ 10
E. Teori
Perkembangan Remaja ............................................................................ 11
F. Faktor
yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan ........................... 13
G. Tahap
Perkembangan Remaja .......................................................................... 14
H. Pubertas
pada Remaja ..................................................................................... 15
I.
Prinsip Perkembangan ...................................................................................... 16
J. Karakteristik
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja ..................................... 18
K. Perbedaan,
Persamaan antara Pertumbuhan dan Perkembangan ........................ 19
L. Kematangan
dan Belajar .................................................................................. 20
BAB III :Penutup
Kesimpulan….........................................................................................................
22
Saran………..........................................................................................................
22
Daftar
Pustaka
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masa remaja sering
disebut masa transisi. Sebab, di masa ini seseorang beralih dari masa anak-anak
ke masa dewasa. Masa ini terjadi pada usia belasan. Banyak sekali perubahan
yang terjadi dalam diri seseorang pada saat masa pertumbuhan dan
perkembangannya.
Remaja terlibat dalam
jaringan teman sebaya yang sangat kuat selama menggali jati diri mereka. Di
masa ini, selain mengalami perubahan pada diri seseorang yang menginjak remaja,
juga terjadi perkembangan-perkembangan terutama dari sisi psikologis. Pada,
tahap pertumbuhan dan perkembangan remaja ini terdapat beberapa teori
perkembangan remaja termasuk ciri khas, tahap dan karakteristik remaja. Secara
keseluruhan, teori-teori ini membantu untuk melihat keseluruhan mengenai
remaja.
B.
Rumusan Masalah
- Bagaimana ciri khas remaja?
- Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan remaja?
C.
Tujuan
- Untuk mengetahui ciri khas remaja
- Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan remaja
BAB
II
REMAJA,
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANNYA
A.
Pengertian
Remaja
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang
berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti
yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan
fisik. Pada masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena
tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.
Menurut Sri Rumini & Siti Sundari masa remaja adalah peralihan
dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/
fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Fase remaja
adalah masa transisi atau peralihan dari akhir masa kanak-kanak menuju masa
dewasa. Pada fase inilah dikatakan
masa yang penuh dengan permasalahan. Menurut Bapak psikologi remaja Stanley Hall masa remaja merupakan masa badai dan
tekanan (storm and stress). Dorland, “remaja atau adolescence adalah periode di
antara pubertas dan selesainya pertumbuhan fisik, secara kasar mulai dari usia
11 sampai 19 tahun”.
Masa remaja
merupakan masa pencarian jati diri seseorang dalam rentang masa kanak-kanak
sampai masa dewasa. Pada masa ini, pola pikir dan tingkah laku remaja sangat
berbeda pada saat masih kanak-kanak. Pada masa
remaja hubungan
dengan kelompok (teman sebaya) lebih erat dibandingkan hubungan dengan orang
tua.
Remaja itu sulit didefinisikan
secara mutlak. Oleh karena itu, di coba untuk memhami remaja menurut berbagai
sudut pandangan, antara lain menurut hukum, perkembangan fisik, WHO, sosial
psikologi, dan pengertian remaja menurut pandangan masyarakat Indonesia.
Ø Remaja menurut hukum
Usia minimal untuk perkawinan
menurut undang-undang disebutkan 16 tahun untuk wanita dan 19 tahun untuk pria
(pasal 7 undang-undng) no. 1/1974 tentang perkawinan). Waktu antara
16 dan 19 tahunsampai 22 tahun ini disejajarkan dengan pengertian “remaja”
dalam ilmu-ilmu sosial lain.
Ø Remaja ditinjau dari sudut perkembangan fisik
Dalam ilmu kedokteran remaja
dikenal sebagai suatu tahap perkembangan fisik dimana alat-alat kelamin manusia
mencapai kematangannya. Remaja
berarti tumbuh kearah kematangan
baik secara fisik maupun kematangan sosial psikologisnya.
Ø Remaja menurut WHO
Remaja adalah
suatu masa pertumbuhan dan perkembangan di mana :
a)
Individu berkembang dari saat pertama kali ia
menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan
seksual.
b)
Individu mengalamiperkembangan psikologi
dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa.
c)
Terjadi peralihan ketergantungan sosial-ekonomi yang
penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.
Dalam penemuan jati diri pada remaja memerlukan usaha
dan kebutuhan yang dilakukan dengan berbagai pendekatan. Beberapa kebutuhan
tersebut dapat diklasifikasikanmenjadi beberapa kelompok, yaitu :
Ø kebutuhan
organik
Ø kebutuhan
emosional
Ø kebutuhan
berprestasi atau need of
achievement
Ø kebutuhan
untuk mempertahankan diri dan mengembangkan jenis.
Disamping
itu remaja juga membutuhkan
pengakuan akan kemampuannya, yang menurut Maslow kebutuhan ini disebut
kebutuhan penghargaan. Selain
kebutuhan yang diperlukan, pada masa remaja juga terdapat masalah yang akan
dihadapi sehubungan dengan kebutuhannya dan dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Upaya untuk merubah sikap dan
perilaku kekanak- kanakan menjadi sikap dan perilaku dewasa, tidak semuanya
dapat dengan mudah dicapai baik oleh remaja laki-laki maupun perempuan
2) Sering kali para remaja kesulitan
untuk menerima perubahan-perubahan fisiknya.
3) Perkembangan
fungsi seks pada masa ini dapat menimbulkan kebingungan remaja untuk
memahaminya, sehingga sering terjadi salah tingkah dan perilaku yang menentang
norma pandangannya terhadap sebaya lain jenis kelamin dapat menimbulkan
kesulitan dalam pergaulan
4) Dalam memasuki kehidupan
bermasyarakat, remaja yang terlalu mendambakan kesendirian, dalam arti menilai
dirinya cukup mampu untuk mengatasi problema kehidupan, kebanyakan akan
menghadapi berbagai masalah.
v Fase
Perkembangan Remaja
Tahap
perkembangan remaja dimulai dari fase praremaja sampai dengan fase remaja akhir
berdasarkan pendapat Sullivan. Pada fase-fase ini terdapat beragam ciri
khas pada masing-masing fase.
1.
Fase Pra-remaja
Periode transisi antara masa kanak-kanak dan adolesens
sering sikenal sebagai praremaja oleh profesional dalam ilmu perilaku. Menurut
Hall masa muda (youth or
preadolescence) adalah masa perkembangan manusia yang terjadi pada umur
8-12 tahun.Fase praremaja ini ditandai dengan kebutuhan menjalin hubungan
dengan teman sejenis, kebutuhan akan sahabat yang dapat dipercaya. Tugas
terpenting dalam fase praremaja yaitu,belajar melakukan hubungan dengan teman
sebaya dengan cara berkompetisi, berkompromi dan kerjasama.
2.
Fase Remaja Awal (early
adolescence)
Fase remaja awal merupakan fase yang lanjutan dari
praremaja. Pada fase ini
ketertarikan pada lawan jenis mulai nampak. Sehingga, remaja mencari suatu pola
untuk memuaskan dorongan genitalnya. Tugas terpenting
pada fase ini adalah belajar mandiri dan melakukan hubungan dengan jenis
kelamin yang berbeda.
3.
Fase Remaja Akhir
Fase remaja akhir merupakan fase dengan ciri khas
aktivitas seksual yang sudah terpolakan. Hal ini didapatkan melalui pendidikan
hingga terbentuk pola hubungan antarpribadi yang sungguh-sungguh matang. Fase
ini merupakan inisiasi ke arah hak, kewajiban, kepuasan, tanggung jawab
kehidupan sebagai masyarakat dan warga negara.
v Ciri Khas Remaja
Ciri-ciri remaja menurut Hurlock, antara lain :
a)
Masa remaja sebagai periode yang penting yaitu
perubahan-perubahan yang dialami masa remaja akan memberikan dampak langsung
pada individu yang bersangkutan dan akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya.
b)
Masa remaja sebagai periode pelatihan. Disini berarti
perkembangan masa kanak-kanak lagi dan belum dapat dianggap sebagai orang
dewasa. Status remaja tidak jelas, keadaan ini memberi waktu padanya untuk
mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai dan sifat
yang paling sesuai dengan dirinya.
c)
Masa remaja sebagai periode perubahan, yaitu perubahan
pada emosi perubahan tubuh, minat dan peran (menjadi dewasa yang mandiri),
perubahan pada nilai-nilai yang dianut, serta keinginan akan kebebasan.
d)
Masa remaja sebagai masa mencari identitas diri yang
dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa peranannya
dalam masyarakat.
e)
Masa remaja sebagai masa yang menimbulkan ketakutan.
Dikatakan demikian karena sulit diatur, cenderung berperilaku yang kurang baik.
Hal ini yang membuat banyak orang tua menjadi takut.
f)
Masa remaja
adalah masa yang tidak realistik. Remaja cenderung memandang kehidupan dari
kacamata berwarna merah jambu, melihat dirinya sendiridan orang lain
sebagaimana yang diinginkan dan bukan sebagaimana adanya terlebih dalam
cita-cita.
g)
Masa remaja sebagai masa dewasa. Remaja mengalami
kebingungan atau kesulitan didalam usaha meninggalkan kebiasaan pada usia
sebelumnya dan didalam memberikan kesan bahwa mereka hampir atau sudah dewasa,
yaitu dengan merokok, minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan dan terlibat
dalam perilaku seks. Mereka menganggap bahwa perilaku ini akan memberikan citra
yang mereka inginkan. Disimpulkan adanya perubahan fisik maupun psikis
pada diri remaja, kecenderungan remaja akan mengalami masalah dalam penyesuaian
diri dengan lingkungan. Hal ini diharapkan agar remaja dapat menjalani tugas
perkembangan dengan baik-baik dan penuh tanggung jawab.
B. Hubungan Sosial Remaja
Hubungan sosial anak pertama-tama
masing sangat terbatas dengan orang tuanya dalam kehidupan keluarga, khususnya
dengan ibu dan berkembang semakin meluas dengan anggota keluarga lain, teman
bermain dan teman sejenis maupun lain jenis. Berikut ini akan dijelaskan mengenai hubungan remaja dengan
teman sebaya dan orang tua:
a. Hubungan dengan Teman Sebaya
Menurut Santrock teman sebaya adalah
anak-anak atau remaja dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang sama.
Jean Piaget dan Harry Stack Sullivan mengemukakan bahwa anak-anak dan remaja
mulai belajar mengenai pola hubungan yang timbal balik dan setara dengan
melalui interaksi dengan teman sebaya. Mereka juga belajar untuk mengamati
dengan teliti minat dan pandangan teman sebaya dengan tujuan untuk memudahkan
proses penyatuan dirinya ke dalam aktifitas teman sebaya yang sedang
berlangsung.
Pada saat remaja,
seseorang memperoleh kebebasan yang lebih besar dan mulai membangun
identitasnya sendiri. Secara emosional, mereka menjalin hubungan yang lebih
dekat dengan kelompoknya dibandingkan keluarga. Krisis identitas ini membuat
remaja mengalami rasa malu, takut, dan gelisah yang menimbulkan gangguan fungsi
di rumah dan di sekolah. Namun, dalam beberapa hal, remaja mengalami ketegangan
baik akibat tekanan kelompoknya, maupun perubahan psikososial. Sehingga remaja
cenderung melakukan tindakan yang dapat mengurangi ketegangan tersebut,
misalnya merokok dan memakai obat-obatan.
Ada beberapa beberapa
strategi yang tepat untuk mencari teman menurut Santrock (2003: 206) yaitu :
a) Menciptakan
interaksi sosial yang baik dari mulai menanyakan nama, usia, dan aktivitas
favorit.
b) Bersikap
menyenangkan, baik dan penuh perhatian.
c) Tingkah
laku yang prososial seperti jujur, murah hati dan mau bekerja sama.
d) Menghargai
diri sendiri dan orang lain.
e) Menyediakan
dukungan sosial seperti memberikan pertolongan, nasihat, duduk
berdekatan, berada dalam kelompok yang
sama dan menguatkan satu sama lain
dengan memberikan pujian.
b. Hubungan dengan Orang Tua Penuh Konflik
Hubungan dengan orang tua penuh
dengan konflik ketika memasuki masa remaja awal. Peningkatan ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu perubahan biologis pubertas, perubahan
kognitif yang meliputi peningkatan idealism dan penalaran logis, perubahan
sosial yang berfokus pada kemandirian dan identitas, perubahan kebijaksanaan
pada orang tua, dan harapan-harapan yang dilanggar oleh pihak orang tua dan
remaja.
Collins menyimpulkan
bahwa banyak orang tua melihat remaja mereka berubah dari seorang anak yang
selalu menjadi seseorang yang tidak mau menurut, melawan, dan menantang
standar-standar orang tua. Bila ini terjadi, orang tua cenderung berusaha
mengendalikan dengan keras dan memberi lebih banyak tekanan kepada remaja agar
mentaati standar-standar orang tua. Dari uraian tersebut, ada baiknya jika kita
dapat mengurangi konflik yang terjadi dengan orang tua dan remaja.
c. Keingintahuan tentang seks yang tinggi
Seksualitas mengalami perubahan sejalan
dengan individu yang terus tumbuh dan berkembang. Setiap tahap perkembangan
memberikan perubahan pada fungsi dan peran seksual dalam hubungan. Masa remaja
merupakan masa di mana individu menggali orientasi seksual primer mereka lebih
banyak daripada masa perkembangan manusia lainnya.
Remaja menghadapi
banyak keputusan dan memerlukan informasi yang akurat mengenai topik-topik
seperti perubahan tubuh, aktivitas seksual, respons emosi terhadap hubungan
intim seksual, PMS, kontrasepsi, dan kehamilan. Informasi faktual ini dapat
datang dari rumah, sekolah, buku atau pun teman sebaya. Bahkan informasi
seperti ini pun,remaja mungkin tidak mengintergrasikan pengetahuan ini ke dalam
gaya hidupnya. Mereka mempunyai orientasi saat ini dan rasa tidak rentan. Karakteristik
ini dapat menyebabkan mereka percaya bahwa kehamilan atau penyakit tidak akan
terjadi pada mereka, dan karenanya tindak kewaspadaan tidak diperlukan.
d. Mudah stres
Menurut
Potter&Perry, Selye berpendapat bahwa stres adalah segala situasi dimana
tuntutan non-spesifik mengharuskan seorang individu untuk berespons atau
melakukan tindakan. Stres dapat menyebabkan perasaan negatif. Umumnya,
seseorang dapat mengadaptasi stres jangka panjang maupun jangka pendek sampai
stres tersebut berlalu. Namun, jika adaptasi itu gagal dilakukan, stres dapat
memicu berbagai penyakit.
Remaja juga sangat
rentan dengan stres. Sebab, di masa ini seseorang akan memiliki keinginan serta
kegiatan yang sangat banyak. Namun, apabila keinginan dan kegiatan itu tidak
berjalan atau tidak terwujudkan sebagaimana mestinya, remaja cenderung
menjadikan hal tersebut sebagai beban pikiran mereka. Sehingga remaja mudah
mengalami stres. Untuk mengobati itu, remaja menghibur diri atau meminimalisisr
stres mereka dengan berkumpul atau bersenang-senang dengan teman sebayanya.
C. Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan
adalah perubahan secara pisiologis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat dalam
perjalanan waktu tertentu. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses
transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah)
yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, istilah
pertumbuhan dimaksudkan pertumbuhan dalam ukuran-ukuran badan dan
fungsi-fungsi biologis. Pertumbuhan adalah
proses pertambahan ukuran yang tidak dapat kembali ke asal (irreversibel), yang
meliputi pertambahan volume dam pertambahan massa. Selain disebabkan
pertambahan ukuran sel, pertumbuhan juga terjadi karena pertambahan jumlah sel.
v
Ciri-Ciri
Pertumbuhan Remaja
Ciri-ciri
pertumbuhan remaja, adalah :
1.
Terjadi perubaha fisik dan perubahan
ukuran
2.
Terjadi peningkatan jumlah sel
3.
Terjadi penambahan kuantitatif individu
4.
Bersifat terbatas, pada usia tertentu
makhluk hidup sudah tidak tumbuh lagi.
D. Pengertian Perkembangan
Perkembangan
(Development) merupakan proses yang bersifat kualitatif dan berhubungan dengan
kematangan seorang individu yang ditinjau dari perubahan yang bersifat
progresif serta sistematis di dalam diri manusia. Akhmad Sudrajat : 2008,
memberikan definisi bahwa “Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang
sistematis, progresif dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir
hingga akhir hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai perubahan – perubahan
yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya.”
Maka
dengan kata lain dapat kita artikan bahwa sepanjang hidup kita merupakan suatu
rangkaian proses yang terus berlanjut, proses tersebut meliputi perkembangan
(development), pertumbuhan (growth) serta kamatangan (maturation) baik fisik
maupun psikis. Tidak ada periode usia yang mendominasi perkembangan hidup. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam proses perkembangan digolongkan ke
dalam 4 jenis, yaitu :
1.
Perubahan
dalam ukuran (changes in size)
2.
Perubahan
dalam perbandingan (changes in proportion)
3.
Pengertian
wujud (Disappearance of Old Features)
4.
Memperoleh
wujud baru (Acquisition of New Features)
v Ciri-Ciri Perkembangan Remaja
Ciri – ciri
perkembangan remaja secara umum, yaitu :
1. Terjadinya
perubahan dalam aspek fisik (perubahan berat badan dan organ–organ tubuh) dan
aspek psikis (matangnya kemampuan berpikir, mengingat, dan berkreasi).
2. Terjadinya
perubahan dalam proporsi, aspek fisik (proporsi tubuh anak beubah sesuai dengan
fase perkembangannya) dan aspek psikis (perubahan imajinasi dari fantasi ke
realitas).
3. Lenyapnya
tanda–tanda yang lama, tanda-tanda fisik (lenyapnya kelenjar thymus (kelenjar
anak–anak) seiring bertambahnya usia, aspek psikis (lenyapnya gerak–gerik kanak–kanak
dan perilaku impulsif).
4. Diperolehnya
tanda–tanda yang baru, tanda–tanda fisik (pergantian gigi dan karakter seks
pada usia remaja) tanda–tanda psikis (berkembangnya rasa ingin tahu tentang
pengetahuan, moral, interaksi dengan lawan jenis)
E. Teori-Teori
Perkembangan Remaja
a) Teori Psikoanalisa
Psikoanalisa
merupakan suatu teori yang berdasarkan pada penganalisaan psikologi seseorang.
Ahli teori psikoanalitik menegaskan bahwa pengalaman pada masa dini dengan
orang tua akan sangat membentuk perkembangan seseorang khususnya remaja. Dari
teori besar Freud yaitu id, ego, dan superego percaya bahwa dipenuhi oleh
ketegangan dan konflik. Cara ego
mengatasi konflik antara tuntutannya untuk realitas, keinginan id dan kekangan
dari superego yaitu dengan menggunakan mekanisme pertahanan diri (defense mechanisme). Menurut
Freud tahap permulaan dari perkembangan kepribadian, sebagai berikut :
·
Tahap oral (oral
stage)
·
Tahap anal (anal
stage)
·
Tahap falik (phallic
stage)
·
Tahap latensi (latency
stage)
·
Tahap genital (genital
stage)
b)
Teori
Psikososial
Teori
psikososial yaitu perkembangan
dari teori psikoanalisis Freud. Erik Erikson mengatakan bahwa tahap
perkembangan individu selama hidupnya dipengaruhi oleh interaksi sosial yang
menjadikan individu menjadi matang secara fisik dan psikologis. Menurut
Erikson semakin berhasil individu mengatasi konflik, maka semakin sehat
perkembangan individu tersebut. Seperti pernyataannya, sebagai berikut :
·
Percaya versus tidak percaya (trush versus mistrush
·
Otonomi versus malu dan ragu-ragu (autonomy versus shame and doubt)
·
Inisiatif versus rasa bersalah (initiative versus guilt)
·
Industri versus perasaan rendah diri (industry versus inferiority)
·
Identitas versus kekacauan identitas (identity versus identity confusion)
·
Intimasi versus isolasi (intimacy versus isolation)
·
Generativitas versus stagnasi (generativity versus stagnation
·
Integritas versus rasa putus asah (intregity versus despair) adalah
tahap perkembangan yang dialami individu pada masa dewasa akhir.
c)
Teori
Kognitif
Teori-teori
kognitif mementingkan pikiran-pikiran sadar mereka. Dua teori kognitif yang
penting adalah teori perkembangan kognitif Piaget dan teori pemrosesan
informasi. Menurut teori Piaget,menyatakan
bahwa remaja menyesuaikan pikiran mereka dengan memasukkan gagasan-gagasan
baru, karena tambahan informasi akan mengembangkan pemahaman. Empat tahapan
dari Piaget adalah sebagai berikut :
·
Tahap sensorimotorik (sensoriotor stage)
·
Tahap praoperasional (preoperational stage)
·
Tahap operasional konkrit (concrete operational stage)
·
Tahap operasional formal (formal operational stage)
d)
Teori
Tingkah Laku dan Belajar Sosial
Ahli teori tingkah laku menyatakan bahwa alasan untuk rasa ketertarikan remaja
terhadap satu sama lain tidak disadari, remaja tidak menyadari bagaimana
warisan biologis mereka dan pengalaman hidup pada masa kecil telah berperan
dalam mempengaruhi kepribadian mereka di masa remaja.
Ahli teori
belajar sosial mengatakan bahwa remaja bukanlah robot
yang tidak punya pikiran, yang berespon secara mekanis pada orang lain dalam
lingkungan kita.
F.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang
berjalan sejajar dan berdampingan. Jadi proses pertumbuhan dan perkembangan
tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Setiap manusia mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan.
Padahal usia kalian hampir sama, dengan kata lain waktu tumbuh dan berkembangnya hampir sama. Mengapa bisa demikian? Hal ini disebabkan karena pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh berbagai faktor
Padahal usia kalian hampir sama, dengan kata lain waktu tumbuh dan berkembangnya hampir sama. Mengapa bisa demikian? Hal ini disebabkan karena pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh berbagai faktor
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu
:
2. Faktor dalam (Internal)
Faktor dalam yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan berasal dari dalam tubuh makhluk
hidup sendiri. Yang termasuk kategori ini adalah faktor gen dan keadaan
hormonal.
Ø Gen
Gen adalah
substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk
hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna
bulu, rasa buah, dan sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme
makhluk hidup, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.
Ø Hormon
Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh.
Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh.
2. Faktor luar (Eksternal)
Faktor luar yang
mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup berasal dari
faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut.
Ø Makanan atau nutrisi
Makanan merupakan
bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan
kuantitas makanan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia. Karena sedang dalam masa pertumbuhan, manusia harus cukup makan
makanan yang bergizi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya.
Ø Suhu
Manusia membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, Pada suhu optimum manusia dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Manusia membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, Pada suhu optimum manusia dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
G.
Tahap Perkembangan Remaja
H. Pubertas pada Remaja
Pubertas adalah
perubahan menjadi dewasa yang ditandai adanya perubahan fisik dan emosional (psikis). Masa pubertas disebut juga akil balig. Pada masa ini telah
tercapai kematangan seksual yaitu sistem reproduksi telah mampu membuat sel-sel
kelamin (gamet). Hal ini dipengaruhi oleh produksi hormon kelamin dan kelenjar hipofisis. Secara biologis,
kamu telah siap untuk bereproduksi, namun belum tentu demikian bila ditinjau
secara segi psikis, sosial, ekonomi, dan lain-lain. Tingkat perkembangan pada
setiap orang berbeda-beda, yang dipengaruhi oleh faktor keturunan, produksi
hormon, konsumsi makanan, dan penyakit. Gejala pubertas dapat ditinjau secara
fisik dan psikis (kejiwaan/emosional).
1)
Pubertas Secara Fisik
Pubertas secara fisik dapat dilihat
dari perubahan tubuh, meliputi perubahan tanda kelamin primer dan sekunder.
Perkembangan tubuh remaja laki-laki dan perempuan berbeda karena pengaruh
hormon yang dihasilkan. Laki-laki menghasilkan hormon androgen, sedangkan
perempuan menghasilkan hormon estrogen. Ciri-ciri pubertas secara fisik dapat
diuraikan sebagai berikut.
a. Ciri kelamin primer
1) Organ kelamin telah mampu memproduksi sel-sel kelamin.
2) Organ kelamin mulai berfungsi.
b. Ciri kelamin sekunder
Ø Pada remaja laki-laki pubertas ditandai dengan ciri-ciri kelamin sekunder
sebagai berikut:
§
Mulai tumbuh
jakun
§
Perubahan
suara menjadi lebih besar dan berat
§
Tumbuh kumis
atau jenggot
§
Tumbuh
rambut di dada, kaki, ketiak, dll
§
Mulai tampak
otot-otot yang berkembang lebih besar dan menonjol
§
Bahu melebar
melebihi bagian pinggul
§
Perubahan
jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori yang tampak membesar
§
Kadang-kadang
diikuti dengan munculnya jerawat di daerah muka
Ø Pada remaja
perempuan pubertas ditandai dengan ciri kelamin
sekunder sebagai berikut:
§
Membesarnya
payudara dan putting susu mulai timbul
§
Pinggul
melebar
§
Tumbuh
rambut di ketiakdan sekitar organ kelamin
§
Suara lebih
nyaring
§
Kadang-kadang
diikuti munculnya jerawat di daerah muka
§
Perubahan
proporsi tubuh
2)
Pubertas
secara psikis
Selain terjadi perubahan secara
fisik, pada masa pubertas juga terjadi perubahan hormonal yang memengaruhi
kondisi psikologis dan tingkah lakunya. Ciri-ciri pubertas secara psikis dapat
diuraikan sebagai berikut.
a. Mencari identitas diri
Dalam usaha mencari identitas diri,
remaja sering menentang kemapanan karena dirasa membelenggu kebebasannya. Remaja
sering melakukan hal coba-coba karena rasa ingin tahu yang sangat besar.
b. Mulai tertarik kepada lawan jenis
Masa remaja adalah masa persiapan
menuju dewasa. Wajar bila remaja mempunyai ketertarikan dengan lawan jenis.
I.
Prinsip-Prinsip
Perkembangan Remaja
1. Bahwa
perkembangan melibatkan perubahan. Tujuan perkembangan adalah realisasi diri atau pencapaian kemampuan bawaan. Sikap
anak terhadap perubahan dipengaruhi oleh kesadaran akan perubahan tersebut,
bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku anak, sikap social terhadap perubahan
ini, bagaimanan mereka mempengaruhi penampilan anak, dan bagaimana mereka
mempengaruhi penampilan anak, dan bagaimanan kelompok sosial bereaksi terhadap
anak ketika perubahan ini terjadi.
2. Perkembangan
awal lebih kritis dari pada perkembangan selanjutnya. Bahwa perkembangan awal
lebih penting dari pada perkembangan selanjutnya, karena dasar awal sangat
dipengaruhi oleh proses belajar dan pengalaman. Apabila perkembangan
membahayakan penyesuaian pribadi dan sosial anak, ia dapat diubah sebelumnya
menjadi pola kebiasaan.
3. Perkembangan
merupakan hasil proses kematangan dan belajar. Perkembangan menekankan kenyataan bahwa perkembangan timbul
dari interaksi kematangan dan belajar dengan kematangan yang menetapkan batas
dari perkembangan.
4. Pola
perkembangan dapat diramalkan. Walaupun pola yang dapat diramalakan ini dapat
diperlambat dan dipercepat oleh kondisi lingkungan di masa pra lahir dan pasca
lahir.
5. Pola
perkembangan mempunyai karakteristik yang dapat diramalkan. Yang penting
diantaranya adalah persamaan pola perkembangan bagi semua anak, perkembangan
berlangsung dari tanggapan umum ke tanggapan spesifik, perkembangan terjadi
secara berkesinambungan, berbagai bidang perkembangan dengan kecepatan yang
berbeda, dan terdapat korelasi dalam perkembangan.
6. Terdapat
perbedaan individu dalam berkembang. Bahwa terdapat perbedaan individu dalam
perkembangan yang sebagian karena pengaruh bawaan dan sebagian karena kondisi
lingkungan. Ini berlaku baik dalam perkembangan fisik maupun psikologis.
Kepentingan untuk mengetahui bahwa terdapat perbedaan individu dalam
perkembangan adalah bahwa ia mennekankan pentingnya melatih anak sesuai dengan
kebutuhannya dan tidak mengharapkan perilaku yang sama pada semua anak.
7. Periode
pola perkembangan. Periode perkembangan biasanya diebut periode pralahir, masa
neonatus, masa bati, masa kanak-kanak, akhir masa kanak-kanak, dan masa puber.
Dalam semua periode ini terdapat saat-saat keseimbangan dan ketidakseimbangan,
serta pola perilaku yang normal dan yang terbawa dari periode sebelumnya
biasanya disebut perilaku “bermasalah”.
8. Pada
setiap periode perkembangan terdapat harapan sosial. Harapan sosial ini
terbentuk tugas perkembangan yang menungkinkan para orang tua dan guru
mengetahui pada usia berapa anak-anak mampu menguasaiberbagai pola perilaku
yang diperlukan bagi penyesuaian yang baik.
9. Setiap
bidang perkembangan mengandung bahaya dan potensial. Bahaya tersebut terjadi
baik fisik maupun psikologis yang dapat mengubah pola perkembangan.
10. Kebahagiaan
bervariasi pada berbagai periode perkembangan. Tahun pertama kehidupan biasanya
paling bahagia dan masa puber biasanya yang paling tidak bahagia.
J.
Karakteristik
Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
a. Secara
Biologis
Perubahan fisik yang terjadi pada remaja
terlihat pada saat masa pubertas yaitu meningkatnya tinggi dan berat badan
serta kematangan sosial. Diantara perubahan fisik itu, yang terbesar
pengaruhnya pada perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan
menjadi semakin panjang dan tinggi). Selanjutnya, mulai berfungsinya alat-alat
reproduksi (ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki)
dan tanda-tanda seksual sekunder yang tumbuh.
Selanjutnya, Menurut
Muss menguraikan bahwa perubahan fisik yang terjadi pada anak perempuan yaitu;
perertumbuhan tulang-tulang, badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan
menjadi panjang, tumbuh payudara, tumbuh bulu yang halus berwarna gelap di
kemaluan, mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya,
bulu kemaluan menjadi kriting, menstruasi atau haid, serta tumbuh bulu-bulu
ketiak.
Potter & Perry juga mengatakan bahwa setelah pertumbuhan awal
jaringan payudara, puting dan areola ukurannya meningkat. Proses ini sebagian
dikontrol oleh hereditas, mulai pada paling muda usia 8 tahun dan mungkin tidak
komplet dalam usia 10 tahun. Kadar estrogen yang meningkat juga mulai
mempengaruhi genital. Uterus mulai membesar dan terjadi peningkatan lubrikasi
vaginal, hal tersebut bisa terjadi secara spontan atau akibat perangsangan
seksual. Vagina memanjang, dan rambut pubis dan aksila mulai tumbuh.
Sedangkan
pada anak laki-laki perubahan yang terjadi antara lain; pertumbuhan
tulang-tulang, tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap, awal
perubahan suara, ejakulasi (keluarnya air mani), bulu kemaluan menjadi
keriting, pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya,
tumbuh rambut-rambut halus diwajaah (kumis, jenggot), tumbuh bulu ketiak, akhir
perubahan suara, rambut-rambut diwajah bertambah tebal dan gelap, dan tumbuh
bulu dada. Kadar testosteron yang meningkat di tandai dengan peningkatan ukuran
penis, testis, prostat dan vesikula seminalis.
b. Secara Kognitif
Menurut Piaget (dalam Santrock, 2002: 15)
pemikiran operasional formal berlangsung antara usia 11 sampai 15 tahun.
Pemikiran operasional formal lebih abstrak, idealis, dan logis daripada
pemikiran operasional konkret. Piaget menekankan bahwa remaja terdorong untuk
memahami dunianya karena tindakan yang dilakukannya penyesuaian diri biologis.
Secara lebih nyata mereka mengaitkan suatu gagasan dengan gagasan lain. Mereka
bukan hanya mengorganisasikan pengamatan dan pengalaman akan tetapi juga
menyesuaikan cara berfikir mereka untuk menyertakan gagasan baru karena
informasi tambahan membuat pemahaman lebih mendalam.
Remaja berpikir lebih
abstrak dibandingkan dengan anak-anak misalnya dapat menyelesaikan persamaan
aljabar abstrak. Remaja juga lebih idealistis dalam berpikir seperti memikirkan
karakteristik ideal dari diri sendiri, orang lain dan dunia. Remaja berfikir
secara logis yang mulai berpikir seperti ilmuwan, menyusun berbagai rencana
untuk memecahkan masalah dan secara sistematis menguji cara pemecahan yang
terpikirkan. Dalam perkembangan kognitif, remaja tidak terlepas dari lingkungan
sosial. Hal ini menekankan pentingnya interaksi sosial dan budaya dalam
perkembangan kognitif remaja.
c. Secara Sosial
Potter&Perry mengatakan bahwa perubahan
emosi selama pubertas dan masa remaja sama dramatisnya seperti perubahan fisik.
Masa ini adalah periode yang ditandai oleh mulainya tanggung jawab dan
asimilasi penghargaan masyarakat.
Santrock mengungkapkan bahwa pada transisi sosial
remaja mengalami perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain yaitu
dalam emosi, dalam kepribadian, dan dalam peran dari konteks sosial dalam
perkembangan. Membantah orang tua, serangan agresif terhadap teman sebaya,
perkembangan sikap asertif, kebahagiaan remaja dalam peristiwa tertentu serta
peran gender dalam masyarakat merefleksikan peran proses sosial-emosional dalam
perkembangan remaja. John Flavell juga menyebutkan bahwa kemampuan remaja untuk
memantau kognisi sosial mereka secara efektif merupakan petunjuk penting
mengenai adanya kematangan dan kompetensi sosial mereka.
Pencarian identitas
diri merupakan tugas utama dalam perkembangan psikososial adolescence. Remaja harus
membentuk hubungan sebaya yang dekat atau tetap terisolasi secara sosial
(Potter&Perry, 2005:693). Pencarian identitas diri ini meliputi identitas
seksual, identitas kelompok, identitas keluarga, identitas pekerjaan, identitas
kesehatan dan identitas moral.
K.
Perbedaan dan Persamaan antara Pertumbuhan
dengan Perkembangan.
Seperti
yang telah di uraikan diatas bahwa Perkembangan (Development) adalah rangkaian
perubahan sepanjang rentang kehidupan manusia, yang bersifat progresif,
teratur, berkesinambungan dan akumulatif, yang menyangkut segi kuantitatif dan
kualitatif, sebagai hasil interaksi antara maturasi dan proses belajar.
Sedangkan Pertumbuhan (Growth) merupakan perubahan ukuran organisme karena
bertambahnya sel-sel dalam setiap tubuh organisme yang tidak bisa diukur oleh
alat ukur atau bersifat kuantitatif. Atau secara bahasanya perubahan ukuran
organisme dari kecil menjadi besar.
Maka
dapat kita simpulkan bahwa perbedaan antara perkembangan (Development) dengan
pertumbuhan (Growth) terletak pada sifat yang berlangsung pada kedua proses
tersebut, dalam hal ini pertumbuhan bersifat kuantitatif sedangkan perkembangan
merupakan proses yang lebih kompleks meliputi kualitatif dan kuantitatif. Serta
dapat kita tarik kesimpulan bahwa pertumbuhan merupakan salah satu bagian dari
proses perkembangan, karena proses pertumbuhan individu mengikuti proses
perkembangan yang bersifat kualitatif.
L. Kematangan
dan Belajar (Maturation Learning)
Kematangan seseorang
merupakan salah satu bagian dari proses perkembangan individu, perkembangan
akan senantiasa diikuti oleh kematangan secara bertahap dan menjadi
kompleksitas dalam proses kematangan itu sendiri. Hal ini bertahap, diukur oleh
fase usia serta proses perkembangannya, sehingga seorang individu akan
memperoleh kematangan sesuai dengan periode usia yang telah dicapainya. Tahap
dalam perkembangan di ikuti oleh kematangan, sehingga kematangan seorang
individu diukur dari tahap mana ia telah berkembang. Kematangan ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu lingkungan, proses belajar, serta proses
perkembangan individu tersebut.
Kematangan
seorang individu meliputi kematangan fisik atau biologis serta kematangan
psikis atau psikologis. Kematangan fisik atau biologis seseorang merupakan
proses yang berlangsung secara alami dan berkesinambungan, proses kematangan
ini berkaitan erat dengan proses pertumbuhan seperti pertumbuhan tinggi badan,
pertumbuhan tulang – tulang, pertumbuhan organ – organ seksual, tumbuhnya
rambut di bagian bagian tertentu, dan pertumbuhan fisik lainnya. Sedangkan
kematangan psikis meliputi kematangan cara berpikir, bergaul, kritis,
berperasaan, ketertarikan pada lawan jenis, dan kematangan psikislainnya.
Belajar
merupakan proses pencarian informasi dan ilmu pengetahuan serta proses
pemahaman sesuatu yang bersifat kompleks meliputi bidang pengetahuan,
bersosial, serta penghayatan arti kehidupan. Proses ini sebagai pengisi dan
penunjang kelangsungan hidup bergaul, bermasyarakat, dan penunjang proses
berjalannya kehidupan. Proses belajar ini berjalan dari masa pre natal hingga
dewasa, proses ini merupakan proses tanpa batas karena sepanjang hidup seorang
individu akan senantiasa mengalami proses ini, karena penyerapan informasi ini
terus berlanjut sampai seseorang itu mati.
Proses belajar ini adalah salah satu
dari tugas–tugas dari perkembangan seorang individu, proses belajar ini
bertahap pada tiap–tiap fase perkembangan, dan merupakan tugas perkembangan
(Development task). Proses ini merupakan proses yang paling berpengaruh
terhadap pembentukan karakter seorang individu, jika proses ini berjalan dengan
baik maka pembentukan karakter serta perilaku seorang individu tersebut akan
baik juga, dan proses belajar ini berpengaruh terhadap kamatangan seorang individu(Maturation).
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
Kesimpulan
1) Manusia
senantiasa mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah perubahan
secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungi fisik yang
berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu
tertentu.
2) Kebutuhan
dibedakan atas dua, yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. Kebutuhan
primer pada hakikatnya merupakan kebutuhan biologis atau organik dan umumnya
merupakan kebutuhan yang didorong motif asli. Sedangkan kebutuhan sekunder
merupakan kebutuhan yang didorong oleh motif yang dipelajari.
3) Remaja adalah waktu manusia berumur
belasan tahun. Pada masa
remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula
disebut anak-anak. Masa
remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.
4) Masa
remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita
dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.
Saran
Perubahan-perubahan
yang terjadi pada masa remaja menimbulkan berbagai konflik batin maupun psikis.
Orang tua harus benar-benar memahami konsekuensi perubahan pada remaja.
Serta, senantiasa memberikan bimbingan
atau konseling yang baik atau yang tidak memojokkan remaja tersebut dalam
masalah yang dihadapinya.
DAFTAR
PUSTAKA