Jumat, 19 Desember 2014

pertumbuhan dan perkembangan


KATA PENGANTAR


Assalamualaikum Wr.Wb

            Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan izin dan ridho-Nya makalah ini dapat kami rampungkan. Sholawat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa kedamaian dan rahmat bagi semesta alam.
            Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah
“ pengembangan peserta didik”. Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
          Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

           
      Amin ya Robbal’alamin.
















DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar........................................................................................................................ 1
Daftar isi..................................................................................................................................   2
BAB I :  Pendahuluan
Latar Belakang........................................................................................................ 3
Rumusan Masalah................................................................................................... 3
Tujuan ...................................................................................................................   3
BAB II :  Remaja, Pertumbuhannya dan Perkembangannya
A.     Pengertian Remaja ...........................................................................................  4
B.     Hubungan Sosial Remaja ..................................................................................  7
C.     Pengertian Tumbuhan .......................................................................................  10
D.     Pengertian Perkembangan ................................................................................  10
E.      Teori Perkembangan Remaja ............................................................................  11
F.      Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan ...........................  13
G.     Tahap Perkembangan Remaja ..........................................................................  14
H.     Pubertas pada Remaja .....................................................................................  15
I.        Prinsip Perkembangan ......................................................................................  16
J.       Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja .....................................  18
K.    Perbedaan, Persamaan antara Pertumbuhan dan Perkembangan ........................  19
L.      Kematangan dan Belajar ..................................................................................   20
BAB III :Penutup
   Kesimpulan…......................................................................................................... 22
   Saran……….......................................................................................................... 22
Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN
                                                      
A.    Latar Belakang
Masa remaja sering disebut masa transisi. Sebab, di masa ini seseorang beralih dari masa anak-anak ke masa dewasa. Masa ini terjadi pada usia belasan. Banyak sekali perubahan yang terjadi dalam diri seseorang pada saat masa pertumbuhan dan perkembangannya.
Remaja terlibat dalam jaringan teman sebaya yang sangat kuat selama menggali jati diri mereka. Di masa ini, selain mengalami perubahan pada diri seseorang yang menginjak remaja, juga terjadi perkembangan-perkembangan terutama dari sisi psikologis. Pada, tahap pertumbuhan dan perkembangan remaja ini terdapat beberapa teori perkembangan remaja termasuk ciri khas, tahap dan karakteristik remaja. Secara keseluruhan, teori-teori ini membantu untuk melihat keseluruhan mengenai remaja.
B.     Rumusan Masalah 
  1. Bagaimana ciri khas remaja?
  2. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan remaja?
C.    Tujuan
  1. Untuk mengetahui ciri khas remaja
  2. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan remaja











BAB II
REMAJA, PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANNYA

A.     Pengertian Remaja
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik. Pada masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Fase remaja adalah masa transisi atau peralihan dari akhir masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada fase inilah dikatakan masa yang penuh dengan permasalahan. Menurut Bapak psikologi remaja Stanley Hall masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress). Dorland, “remaja atau adolescence adalah periode di antara pubertas dan selesainya pertumbuhan fisik, secara kasar mulai dari usia 11 sampai 19 tahun”.
Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri seseorang dalam rentang masa kanak-kanak sampai masa dewasa. Pada masa ini, pola pikir dan tingkah laku remaja sangat berbeda pada saat masih kanak-kanak. Pada masa remaja hubungan dengan kelompok (teman sebaya) lebih erat dibandingkan hubungan dengan orang tua.
Remaja itu sulit didefinisikan secara mutlak. Oleh karena itu, di coba untuk memhami remaja menurut berbagai sudut pandangan, antara lain menurut hukum, perkembangan fisik, WHO, sosial psikologi, dan pengertian remaja menurut pandangan masyarakat Indonesia.

Ø  Remaja menurut hukum
Usia minimal untuk perkawinan menurut undang-undang disebutkan 16 tahun untuk wanita dan 19 tahun untuk pria (pasal 7 undang-undng) no. 1/1974 tentang perkawinan). Waktu antara 16 dan 19 tahunsampai 22 tahun ini disejajarkan dengan pengertian “remaja” dalam ilmu-ilmu sosial lain.

Ø  Remaja ditinjau dari sudut perkembangan fisik
Dalam ilmu kedokteran remaja dikenal sebagai suatu tahap perkembangan fisik dimana alat-alat kelamin manusia mencapai kematangannya. Remaja berarti tumbuh kearah kematangan baik secara fisik maupun kematangan sosial psikologisnya.

Ø  Remaja menurut WHO
Remaja adalah suatu masa pertumbuhan dan perkembangan di mana :
a)        Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.
b)          Individu mengalamiperkembangan psikologi dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa.
c)        Terjadi peralihan ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.


Dalam penemuan jati diri pada remaja memerlukan usaha dan kebutuhan yang dilakukan dengan berbagai pendekatan. Beberapa kebutuhan tersebut dapat diklasifikasikanmenjadi beberapa kelompok, yaitu :
Ø  kebutuhan organik
Ø  kebutuhan emosional
Ø  kebutuhan berprestasi atau need of achievement 
Ø  kebutuhan untuk mempertahankan diri dan mengembangkan jenis.

Disamping itu remaja juga membutuhkan pengakuan akan kemampuannya, yang menurut Maslow kebutuhan ini disebut kebutuhan penghargaan. Selain kebutuhan yang diperlukan, pada masa remaja juga terdapat masalah yang akan dihadapi sehubungan dengan kebutuhannya dan dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Upaya untuk merubah sikap dan perilaku kekanak- kanakan menjadi sikap dan perilaku dewasa, tidak semuanya dapat dengan mudah dicapai baik oleh remaja laki-laki maupun perempuan
2) Sering kali para remaja kesulitan untuk menerima perubahan-perubahan fisiknya.
3) Perkembangan fungsi seks pada masa ini dapat menimbulkan kebingungan remaja untuk memahaminya, sehingga sering terjadi salah tingkah dan perilaku yang menentang norma pandangannya terhadap sebaya lain jenis kelamin dapat menimbulkan kesulitan  dalam pergaulan
4) Dalam memasuki kehidupan bermasyarakat, remaja yang terlalu mendambakan kesendirian, dalam arti menilai dirinya cukup mampu untuk mengatasi problema kehidupan,  kebanyakan akan menghadapi berbagai masalah.

v  Fase Perkembangan Remaja
Tahap perkembangan remaja dimulai dari fase praremaja sampai dengan fase remaja akhir berdasarkan pendapat  Sullivan. Pada fase-fase ini terdapat beragam ciri khas pada masing-masing fase.
1.      Fase Pra-remaja
Periode transisi antara masa kanak-kanak dan adolesens sering sikenal sebagai praremaja oleh profesional dalam ilmu perilaku. Menurut Hall masa muda (youth or preadolescence) adalah masa perkembangan manusia yang terjadi pada umur 8-12 tahun.Fase praremaja ini ditandai dengan kebutuhan menjalin hubungan dengan teman sejenis, kebutuhan akan sahabat yang dapat dipercaya. Tugas terpenting dalam fase praremaja yaitu,belajar melakukan hubungan dengan teman sebaya dengan cara berkompetisi, berkompromi dan kerjasama.

2.      Fase Remaja Awal (early adolescence)
Fase remaja awal merupakan fase yang lanjutan dari praremaja. Pada fase ini ketertarikan pada lawan jenis mulai nampak. Sehingga, remaja mencari suatu pola untuk memuaskan dorongan genitalnya. Tugas terpenting pada fase ini adalah belajar mandiri dan melakukan hubungan dengan jenis kelamin yang berbeda.

3.      Fase Remaja Akhir
Fase remaja akhir merupakan fase dengan ciri khas aktivitas seksual yang sudah terpolakan. Hal ini didapatkan melalui pendidikan hingga terbentuk pola hubungan antarpribadi yang sungguh-sungguh matang. Fase ini merupakan inisiasi ke arah hak, kewajiban, kepuasan, tanggung jawab kehidupan sebagai masyarakat dan warga negara.

v  Ciri Khas Remaja
Ciri-ciri remaja menurut Hurlock, antara lain :
a)      Masa remaja sebagai periode yang penting yaitu perubahan-perubahan yang dialami masa remaja akan memberikan dampak langsung pada individu yang bersangkutan dan akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya.
b)      Masa remaja sebagai periode pelatihan. Disini berarti perkembangan masa kanak-kanak lagi dan belum dapat dianggap sebagai orang dewasa. Status remaja tidak jelas, keadaan ini memberi waktu padanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai dengan dirinya.
c)      Masa remaja sebagai periode perubahan, yaitu perubahan pada emosi perubahan tubuh, minat dan peran (menjadi dewasa yang mandiri), perubahan pada nilai-nilai yang dianut, serta keinginan akan kebebasan.
d)      Masa remaja sebagai masa mencari identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa peranannya dalam masyarakat.
e)      Masa remaja sebagai masa yang menimbulkan ketakutan. Dikatakan demikian karena sulit diatur, cenderung berperilaku yang kurang baik. Hal ini yang membuat banyak orang tua menjadi takut.
f)         Masa remaja adalah masa yang tidak realistik. Remaja cenderung memandang kehidupan dari kacamata berwarna merah jambu, melihat dirinya sendiridan orang lain sebagaimana yang diinginkan dan bukan sebagaimana adanya terlebih dalam cita-cita.
g)      Masa remaja sebagai masa dewasa. Remaja mengalami kebingungan atau kesulitan didalam usaha meninggalkan kebiasaan pada usia sebelumnya dan didalam memberikan kesan bahwa mereka hampir atau sudah dewasa, yaitu dengan merokok, minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan dan terlibat dalam perilaku seks. Mereka menganggap bahwa perilaku ini akan memberikan citra yang mereka inginkan. Disimpulkan adanya perubahan fisik maupun psikis pada diri remaja, kecenderungan remaja akan mengalami masalah dalam penyesuaian diri dengan lingkungan. Hal ini diharapkan agar remaja dapat menjalani tugas perkembangan dengan baik-baik dan penuh tanggung jawab.

B.     Hubungan Sosial Remaja


Hubungan sosial anak pertama-tama masing sangat terbatas dengan orang tuanya dalam kehidupan keluarga, khususnya dengan ibu dan berkembang semakin meluas dengan anggota keluarga lain, teman bermain dan teman sejenis maupun lain jenis. Berikut ini akan dijelaskan mengenai hubungan remaja dengan teman sebaya dan orang tua:


a.   Hubungan dengan Teman Sebaya                                                                                         
     Menurut Santrock teman sebaya adalah anak-anak atau remaja dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang sama. Jean Piaget dan Harry Stack Sullivan mengemukakan bahwa anak-anak dan remaja mulai belajar mengenai pola hubungan yang timbal balik dan setara dengan melalui interaksi dengan teman sebaya. Mereka juga belajar untuk mengamati dengan teliti minat dan pandangan teman sebaya dengan tujuan untuk memudahkan proses penyatuan dirinya ke dalam aktifitas teman sebaya yang sedang berlangsung.
Pada saat remaja, seseorang memperoleh kebebasan yang lebih besar dan mulai membangun identitasnya sendiri. Secara emosional, mereka menjalin hubungan yang lebih dekat dengan kelompoknya dibandingkan keluarga. Krisis identitas ini membuat remaja mengalami rasa malu, takut, dan gelisah yang menimbulkan gangguan fungsi di rumah dan di sekolah. Namun, dalam beberapa hal, remaja mengalami ketegangan baik akibat tekanan kelompoknya, maupun perubahan psikososial. Sehingga remaja cenderung melakukan tindakan yang dapat mengurangi ketegangan tersebut, misalnya merokok dan memakai obat-obatan.
Ada beberapa beberapa strategi yang tepat untuk mencari teman menurut Santrock (2003: 206) yaitu :
a)      Menciptakan interaksi sosial yang baik dari mulai menanyakan nama, usia, dan aktivitas favorit.
b)      Bersikap menyenangkan, baik dan penuh perhatian.
c)   Tingkah laku yang prososial seperti jujur, murah hati dan mau bekerja sama.
d)   Menghargai diri sendiri dan orang lain.
e)   Menyediakan dukungan sosial seperti memberikan pertolongan, nasihat, duduk  
     berdekatan, berada dalam kelompok yang sama dan menguatkan satu sama lain
     dengan memberikan pujian.


    b.   Hubungan dengan Orang Tua Penuh Konflik
           Hubungan dengan orang tua penuh dengan konflik ketika memasuki masa remaja awal. Peningkatan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu perubahan biologis pubertas, perubahan kognitif yang meliputi peningkatan idealism dan penalaran logis, perubahan sosial yang berfokus pada kemandirian dan identitas, perubahan kebijaksanaan pada orang tua, dan harapan-harapan yang dilanggar oleh pihak orang tua dan remaja.
Collins menyimpulkan bahwa banyak orang tua melihat remaja mereka berubah dari seorang anak yang selalu menjadi seseorang yang tidak mau menurut, melawan, dan menantang standar-standar orang tua. Bila ini terjadi, orang tua cenderung berusaha mengendalikan dengan keras dan memberi lebih banyak tekanan kepada remaja agar mentaati standar-standar orang tua. Dari uraian tersebut, ada baiknya jika kita dapat mengurangi konflik yang terjadi dengan orang tua dan remaja.

    c.   Keingintahuan  tentang seks yang tinggi
          Seksualitas mengalami perubahan sejalan dengan individu yang terus tumbuh dan berkembang. Setiap tahap perkembangan memberikan perubahan pada fungsi dan peran seksual dalam hubungan. Masa remaja merupakan masa di mana individu menggali orientasi seksual primer mereka lebih banyak daripada masa perkembangan manusia lainnya.
Remaja menghadapi banyak keputusan dan memerlukan informasi yang akurat mengenai topik-topik seperti perubahan tubuh, aktivitas seksual, respons emosi terhadap hubungan intim seksual, PMS, kontrasepsi, dan kehamilan. Informasi faktual ini dapat datang dari rumah, sekolah, buku atau pun teman sebaya. Bahkan informasi seperti ini pun,remaja mungkin tidak mengintergrasikan pengetahuan ini ke dalam gaya hidupnya. Mereka mempunyai orientasi saat ini dan rasa tidak rentan. Karakteristik ini dapat menyebabkan mereka percaya bahwa kehamilan atau penyakit tidak akan terjadi pada mereka, dan karenanya tindak kewaspadaan tidak diperlukan.

    d.   Mudah stres
          Menurut Potter&Perry, Selye berpendapat bahwa stres adalah segala situasi dimana tuntutan non-spesifik mengharuskan seorang individu untuk berespons atau melakukan tindakan. Stres dapat menyebabkan perasaan negatif. Umumnya, seseorang dapat mengadaptasi stres jangka panjang maupun jangka pendek sampai stres tersebut berlalu. Namun, jika adaptasi itu gagal dilakukan, stres dapat memicu berbagai penyakit.
Remaja juga sangat rentan dengan stres. Sebab, di masa ini seseorang akan memiliki keinginan serta kegiatan yang sangat banyak. Namun, apabila keinginan dan kegiatan itu tidak berjalan atau tidak terwujudkan sebagaimana mestinya, remaja cenderung menjadikan hal tersebut sebagai beban pikiran mereka. Sehingga remaja mudah mengalami stres. Untuk mengobati itu, remaja menghibur diri atau meminimalisisr stres mereka dengan berkumpul atau bersenang-senang dengan teman sebayanya.

C.     Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan secara pisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat dalam perjalanan waktu tertentu. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, istilah pertumbuhan dimaksudkan pertumbuhan dalam ukuran-ukuran badan dan fungsi-fungsi biologis. Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran yang tidak dapat kembali ke asal (irreversibel), yang meliputi pertambahan volume dam pertambahan massa. Selain disebabkan pertambahan ukuran sel, pertumbuhan juga terjadi karena pertambahan jumlah sel.
v  Ciri-Ciri Pertumbuhan Remaja
Ciri-ciri pertumbuhan remaja, adalah :
1.      Terjadi perubaha fisik dan perubahan ukuran
2.      Terjadi peningkatan jumlah sel
3.      Terjadi penambahan kuantitatif individu
4.      Bersifat terbatas, pada usia tertentu makhluk hidup sudah tidak tumbuh lagi.

D.    Pengertian Perkembangan
Perkembangan (Development) merupakan proses yang bersifat kualitatif dan berhubungan dengan kematangan seorang individu yang ditinjau dari perubahan yang bersifat progresif serta sistematis di dalam diri manusia. Akhmad Sudrajat : 2008, memberikan definisi bahwa “Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis, progresif dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai perubahan – perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya.”
Maka dengan kata lain dapat kita artikan bahwa sepanjang hidup kita merupakan suatu rangkaian proses yang terus berlanjut, proses tersebut meliputi perkembangan (development), pertumbuhan (growth) serta kamatangan (maturation) baik fisik maupun psikis. Tidak ada periode usia yang mendominasi perkembangan hidup. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam proses perkembangan digolongkan ke dalam 4 jenis, yaitu :
1.      Perubahan dalam ukuran (changes in size)
2.      Perubahan dalam perbandingan (changes in proportion)
3.      Pengertian wujud (Disappearance of Old Features)
4.      Memperoleh wujud baru (Acquisition of New Features)

v  Ciri-Ciri Perkembangan Remaja
Ciri – ciri perkembangan remaja secara umum, yaitu :
1.      Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (perubahan berat badan dan organ–organ tubuh) dan aspek psikis (matangnya kemampuan berpikir, mengingat, dan berkreasi).
2.      Terjadinya perubahan dalam proporsi, aspek fisik (proporsi tubuh anak beubah sesuai dengan fase perkembangannya) dan aspek psikis (perubahan imajinasi dari fantasi ke realitas).
3.      Lenyapnya tanda–tanda yang lama, tanda-tanda fisik (lenyapnya kelenjar thymus (kelenjar anak–anak) seiring bertambahnya usia, aspek psikis (lenyapnya gerak–gerik kanak–kanak dan perilaku impulsif).
4.      Diperolehnya tanda–tanda yang baru, tanda–tanda fisik (pergantian gigi dan karakter seks pada usia remaja) tanda–tanda psikis (berkembangnya rasa ingin tahu tentang pengetahuan, moral, interaksi dengan lawan jenis)

E.     Teori-Teori Perkembangan Remaja
a)   Teori Psikoanalisa
Psikoanalisa merupakan suatu teori yang berdasarkan pada penganalisaan psikologi seseorang. Ahli teori psikoanalitik menegaskan bahwa pengalaman pada masa dini dengan orang tua akan sangat membentuk perkembangan seseorang khususnya remaja. Dari teori besar Freud yaitu id, ego, dan superego percaya bahwa dipenuhi oleh ketegangan dan konflik. Cara ego mengatasi konflik antara tuntutannya untuk realitas, keinginan id dan kekangan dari superego yaitu dengan menggunakan mekanisme pertahanan diri (defense mechanisme). Menurut Freud tahap permulaan dari perkembangan kepribadian, sebagai berikut :
·        Tahap oral (oral stage)
·        Tahap anal (anal stage)
·        Tahap falik (phallic stage)
·        Tahap latensi (latency stage)
·        Tahap genital (genital stage)



b)      Teori Psikososial
Teori psikososial yaitu perkembangan dari teori psikoanalisis Freud. Erik Erikson mengatakan bahwa tahap perkembangan individu selama hidupnya dipengaruhi oleh interaksi sosial yang menjadikan individu menjadi matang secara fisik dan psikologis. Menurut Erikson semakin berhasil individu mengatasi konflik, maka semakin sehat perkembangan individu tersebut. Seperti pernyataannya, sebagai berikut :
·        Percaya versus tidak percaya (trush versus mistrush
·        Otonomi versus malu dan ragu-ragu (autonomy versus shame and doubt)
·        Inisiatif versus rasa bersalah (initiative versus guilt)
·        Industri versus perasaan rendah diri (industry versus inferiority)
·        Identitas versus kekacauan identitas (identity versus identity confusion)
·        Intimasi versus isolasi (intimacy versus isolation)
·        Generativitas versus stagnasi (generativity versus stagnation
·        Integritas versus rasa putus asah (intregity versus despair) adalah tahap perkembangan yang dialami individu pada masa dewasa akhir.

c)      Teori Kognitif
Teori-teori kognitif mementingkan pikiran-pikiran sadar mereka. Dua teori kognitif yang penting adalah teori perkembangan kognitif  Piaget dan teori pemrosesan informasi. Menurut teori Piaget,menyatakan bahwa remaja menyesuaikan pikiran mereka dengan memasukkan gagasan-gagasan baru, karena tambahan informasi akan mengembangkan pemahaman. Empat tahapan dari Piaget adalah sebagai berikut :
·        Tahap sensorimotorik (sensoriotor stage)
·        Tahap praoperasional (preoperational stage)
·        Tahap operasional konkrit (concrete operational stage)
·        Tahap operasional formal (formal operational stage)

d)      Teori Tingkah Laku dan Belajar Sosial
Ahli teori tingkah laku menyatakan bahwa alasan untuk rasa ketertarikan remaja terhadap satu sama lain tidak disadari, remaja tidak menyadari bagaimana warisan biologis mereka dan pengalaman hidup pada masa kecil telah berperan dalam mempengaruhi kepribadian mereka di masa remaja.
Ahli teori belajar sosial mengatakan bahwa remaja bukanlah robot yang tidak punya pikiran, yang berespon secara mekanis pada orang lain dalam lingkungan kita.

F.      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan sejajar dan berdampingan. Jadi proses pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Setiap manusia mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan.
Padahal usia kalian hampir sama, dengan kata lain waktu tumbuh dan berkembangnya hampir sama. Mengapa bisa demikian? Hal ini disebabkan karena pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh berbagai faktor
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
2.   Faktor dalam (Internal)
Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan berasal dari dalam tubuh makhluk hidup sendiri. Yang termasuk kategori ini adalah faktor gen dan keadaan hormonal.
Ø  Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.
Ø  Hormon
Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh.
2. Faktor luar (Eksternal)
Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup berasal dari faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut.
Ø  Makanan atau nutrisi
Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas makanan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia. Karena sedang dalam masa pertumbuhan, manusia harus cukup makan makanan yang bergizi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya.
Ø  Suhu
Manusia membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, Pada suhu optimum manusia dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

G.     Tahap Perkembangan Remaja
Tahap Perkembangan Manusia
H.      Pubertas pada Remaja

Pubertas adalah perubahan menjadi dewasa yang ditandai adanya perubahan fisik dan emosional (psikis). Masa pubertas disebut juga akil balig. Pada masa ini telah tercapai kematangan seksual yaitu sistem reproduksi telah mampu membuat sel-sel kelamin (gamet). Hal ini dipengaruhi oleh produksi hormon kelamin dan kelenjar hipofisis. Secara biologis, kamu telah siap untuk bereproduksi, namun belum tentu demikian bila ditinjau secara segi psikis, sosial, ekonomi, dan lain-lain. Tingkat perkembangan pada setiap orang berbeda-beda, yang dipengaruhi oleh faktor keturunan, produksi hormon, konsumsi makanan, dan penyakit. Gejala pubertas dapat ditinjau secara fisik dan psikis (kejiwaan/emosional).
1)      Pubertas Secara Fisik
Pubertas secara fisik dapat dilihat dari perubahan tubuh, meliputi perubahan tanda kelamin primer dan sekunder. Perkembangan tubuh remaja laki-laki dan perempuan berbeda karena pengaruh hormon yang dihasilkan. Laki-laki menghasilkan hormon androgen, sedangkan perempuan menghasilkan hormon estrogen. Ciri-ciri pubertas secara fisik dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Ciri kelamin primer
1) Organ kelamin telah mampu memproduksi sel-sel kelamin.
2) Organ kelamin mulai berfungsi.
b. Ciri kelamin sekunder
Ø  Pada remaja laki-laki pubertas ditandai dengan ciri-ciri kelamin sekunder sebagai berikut:
§  Mulai tumbuh jakun
§  Perubahan suara menjadi lebih besar dan berat
§  Tumbuh kumis atau jenggot
§  Tumbuh rambut di dada, kaki, ketiak, dll
§  Mulai tampak otot-otot yang berkembang lebih besar dan menonjol
§  Bahu melebar melebihi bagian pinggul
§  Perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori yang tampak membesar
§  Kadang-kadang diikuti dengan munculnya jerawat di daerah muka
Ø  Pada remaja perempuan pubertas ditandai dengan ciri kelamin sekunder sebagai berikut:
§  Membesarnya payudara dan putting susu mulai timbul
§  Pinggul melebar
§  Tumbuh rambut di ketiakdan sekitar organ kelamin
§  Suara lebih nyaring
§  Kadang-kadang diikuti munculnya jerawat di daerah muka
§  Perubahan proporsi tubuh

2)      Pubertas secara psikis
Selain terjadi perubahan secara fisik, pada masa pubertas juga terjadi perubahan hormonal yang memengaruhi kondisi psikologis dan tingkah lakunya. Ciri-ciri pubertas secara psikis dapat diuraikan sebagai berikut.


a. Mencari identitas diri
Dalam usaha mencari identitas diri, remaja sering menentang kemapanan karena dirasa membelenggu kebebasannya. Remaja sering melakukan hal coba-coba karena rasa ingin tahu yang sangat besar.
b. Mulai tertarik kepada lawan jenis
Masa remaja adalah masa persiapan menuju dewasa. Wajar bila remaja mempunyai ketertarikan dengan lawan jenis.

I.       Prinsip-Prinsip Perkembangan Remaja
1.      Bahwa perkembangan melibatkan perubahan. Tujuan perkembangan adalah realisasi  diri atau pencapaian kemampuan bawaan. Sikap anak terhadap perubahan dipengaruhi oleh kesadaran akan perubahan tersebut, bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku anak, sikap social terhadap perubahan ini, bagaimanan mereka mempengaruhi penampilan anak, dan bagaimana mereka mempengaruhi penampilan anak, dan bagaimanan kelompok sosial bereaksi terhadap anak ketika perubahan ini terjadi.
2.      Perkembangan awal lebih kritis dari pada perkembangan selanjutnya. Bahwa perkembangan awal lebih penting dari pada perkembangan selanjutnya, karena dasar awal sangat dipengaruhi oleh proses belajar dan pengalaman. Apabila perkembangan membahayakan penyesuaian pribadi dan sosial anak, ia dapat diubah sebelumnya menjadi pola kebiasaan.
3.      Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar. Perkembangan  menekankan kenyataan bahwa perkembangan timbul dari interaksi kematangan dan belajar dengan kematangan yang menetapkan batas dari perkembangan.
4.      Pola perkembangan dapat diramalkan. Walaupun pola yang dapat diramalakan ini dapat diperlambat dan dipercepat oleh kondisi lingkungan di masa pra lahir dan pasca lahir.
5.      Pola perkembangan mempunyai karakteristik yang dapat diramalkan. Yang penting diantaranya adalah persamaan pola perkembangan bagi semua anak, perkembangan berlangsung dari tanggapan umum ke tanggapan spesifik, perkembangan terjadi secara berkesinambungan, berbagai bidang perkembangan dengan kecepatan yang berbeda, dan terdapat korelasi dalam perkembangan.
6.      Terdapat perbedaan individu dalam berkembang. Bahwa terdapat perbedaan individu dalam perkembangan yang sebagian karena pengaruh bawaan dan sebagian karena kondisi lingkungan. Ini berlaku baik dalam perkembangan fisik maupun psikologis. Kepentingan untuk mengetahui bahwa terdapat perbedaan individu dalam perkembangan adalah bahwa ia mennekankan pentingnya melatih anak sesuai dengan kebutuhannya dan tidak mengharapkan perilaku yang sama pada semua anak.
7.      Periode pola perkembangan. Periode perkembangan biasanya diebut periode pralahir, masa neonatus, masa bati, masa kanak-kanak, akhir masa kanak-kanak, dan masa puber. Dalam semua periode ini terdapat saat-saat keseimbangan dan ketidakseimbangan, serta pola perilaku yang normal dan yang terbawa dari periode sebelumnya biasanya disebut perilaku “bermasalah”.
8.      Pada setiap periode perkembangan terdapat harapan sosial. Harapan sosial ini terbentuk tugas perkembangan yang menungkinkan para orang tua dan guru mengetahui pada usia berapa anak-anak mampu menguasaiberbagai pola perilaku yang diperlukan bagi penyesuaian yang baik.
9.      Setiap bidang perkembangan mengandung bahaya dan potensial. Bahaya tersebut terjadi baik fisik maupun psikologis yang dapat mengubah pola perkembangan.
10.  Kebahagiaan bervariasi pada berbagai periode perkembangan. Tahun pertama kehidupan biasanya paling bahagia dan masa puber biasanya yang paling tidak bahagia.


J.      Karakteristik Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja

      a.    Secara Biologis
             Perubahan fisik yang terjadi pada remaja terlihat pada saat masa pubertas yaitu meningkatnya tinggi dan berat badan serta kematangan sosial. Diantara perubahan fisik itu, yang terbesar pengaruhnya pada perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan menjadi semakin panjang dan tinggi). Selanjutnya, mulai berfungsinya alat-alat reproduksi (ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki) dan tanda-tanda seksual sekunder yang tumbuh.
Selanjutnya, Menurut Muss menguraikan bahwa perubahan fisik yang terjadi pada anak perempuan yaitu; perertumbuhan tulang-tulang, badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi panjang, tumbuh payudara, tumbuh bulu yang halus berwarna gelap di kemaluan, mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya, bulu kemaluan menjadi kriting, menstruasi atau haid, serta tumbuh bulu-bulu ketiak.
Potter & Perry  juga mengatakan bahwa setelah pertumbuhan awal jaringan payudara, puting dan areola ukurannya meningkat. Proses ini sebagian dikontrol oleh hereditas, mulai pada paling muda usia 8 tahun dan mungkin tidak komplet dalam usia 10 tahun. Kadar estrogen yang meningkat juga mulai mempengaruhi genital. Uterus mulai membesar dan terjadi peningkatan lubrikasi vaginal, hal tersebut bisa terjadi secara spontan atau akibat perangsangan seksual. Vagina memanjang, dan rambut pubis dan aksila mulai tumbuh.
Sedangkan pada anak laki-laki perubahan yang terjadi  antara lain; pertumbuhan tulang-tulang, tumbuh bulu kemaluan yang halus, lurus, dan berwarna gelap, awal perubahan suara, ejakulasi (keluarnya air mani), bulu kemaluan menjadi keriting, pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya, tumbuh rambut-rambut halus diwajaah (kumis, jenggot), tumbuh bulu ketiak, akhir perubahan suara, rambut-rambut diwajah bertambah tebal dan gelap, dan tumbuh bulu dada. Kadar testosteron yang meningkat di tandai dengan peningkatan ukuran penis, testis, prostat dan vesikula seminalis.

       b.   Secara Kognitif
 Menurut Piaget (dalam Santrock, 2002: 15) pemikiran operasional formal berlangsung antara usia 11 sampai 15 tahun. Pemikiran operasional formal lebih abstrak, idealis, dan logis daripada pemikiran operasional konkret. Piaget menekankan bahwa remaja terdorong untuk memahami dunianya karena tindakan yang dilakukannya penyesuaian diri biologis. Secara lebih nyata mereka mengaitkan suatu gagasan dengan gagasan lain. Mereka bukan hanya mengorganisasikan pengamatan dan pengalaman akan tetapi juga menyesuaikan cara berfikir mereka untuk menyertakan gagasan baru karena informasi tambahan membuat pemahaman lebih mendalam.
Remaja berpikir lebih abstrak dibandingkan dengan anak-anak misalnya dapat menyelesaikan persamaan aljabar abstrak. Remaja juga lebih idealistis dalam berpikir seperti memikirkan karakteristik ideal dari diri sendiri, orang lain dan dunia. Remaja berfikir secara logis yang mulai berpikir seperti ilmuwan, menyusun berbagai rencana untuk memecahkan masalah dan secara sistematis menguji cara pemecahan yang terpikirkan. Dalam perkembangan kognitif, remaja tidak terlepas dari lingkungan sosial. Hal ini menekankan pentingnya interaksi sosial dan budaya dalam perkembangan kognitif remaja.

       c.    Secara Sosial
  Potter&Perry mengatakan bahwa perubahan emosi selama pubertas dan masa remaja sama dramatisnya seperti perubahan fisik. Masa ini adalah periode yang ditandai oleh mulainya tanggung jawab dan asimilasi penghargaan masyarakat.
Santrock  mengungkapkan bahwa pada transisi sosial remaja mengalami perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain yaitu dalam emosi, dalam kepribadian, dan dalam peran dari konteks sosial dalam perkembangan. Membantah orang tua, serangan agresif terhadap teman sebaya, perkembangan sikap asertif, kebahagiaan remaja dalam peristiwa tertentu serta peran gender dalam masyarakat merefleksikan peran proses sosial-emosional dalam perkembangan remaja. John Flavell juga menyebutkan bahwa kemampuan remaja untuk memantau kognisi sosial mereka secara efektif merupakan petunjuk penting mengenai adanya kematangan dan kompetensi sosial mereka.
Pencarian identitas diri merupakan tugas utama dalam perkembangan psikososial adolescence. Remaja harus membentuk hubungan sebaya yang dekat atau tetap terisolasi secara sosial (Potter&Perry, 2005:693). Pencarian identitas diri ini meliputi identitas seksual, identitas kelompok, identitas keluarga, identitas pekerjaan, identitas kesehatan dan identitas moral.

K.      Perbedaan dan Persamaan antara Pertumbuhan dengan Perkembangan.

Seperti yang telah di uraikan diatas bahwa Perkembangan (Development) adalah rangkaian perubahan sepanjang rentang kehidupan manusia, yang bersifat progresif, teratur, berkesinambungan dan akumulatif, yang menyangkut segi kuantitatif dan kualitatif, sebagai hasil interaksi antara maturasi dan proses belajar. Sedangkan Pertumbuhan (Growth) merupakan perubahan ukuran organisme karena bertambahnya sel-sel dalam setiap tubuh organisme yang tidak bisa diukur oleh alat ukur atau bersifat kuantitatif. Atau secara bahasanya perubahan ukuran organisme dari kecil menjadi besar.
Maka dapat kita simpulkan bahwa perbedaan antara perkembangan (Development) dengan pertumbuhan (Growth) terletak pada sifat yang berlangsung pada kedua proses tersebut, dalam hal ini pertumbuhan bersifat kuantitatif sedangkan perkembangan merupakan proses yang lebih kompleks meliputi kualitatif dan kuantitatif. Serta dapat kita tarik kesimpulan bahwa pertumbuhan merupakan salah satu bagian dari proses perkembangan, karena proses pertumbuhan individu mengikuti proses perkembangan yang bersifat kualitatif.

L.     Kematangan dan Belajar (Maturation Learning)
Kematangan seseorang merupakan salah satu bagian dari proses perkembangan individu, perkembangan akan senantiasa diikuti oleh kematangan secara bertahap dan menjadi kompleksitas dalam proses kematangan itu sendiri. Hal ini bertahap, diukur oleh fase usia serta proses perkembangannya, sehingga seorang individu akan memperoleh kematangan sesuai dengan periode usia yang telah dicapainya. Tahap dalam perkembangan di ikuti oleh kematangan, sehingga kematangan seorang individu diukur dari tahap mana ia telah berkembang. Kematangan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu lingkungan, proses belajar, serta proses perkembangan individu tersebut.
Kematangan seorang individu meliputi kematangan fisik atau biologis serta kematangan psikis atau psikologis. Kematangan fisik atau biologis seseorang merupakan proses yang berlangsung secara alami dan berkesinambungan, proses kematangan ini berkaitan erat dengan proses pertumbuhan seperti pertumbuhan tinggi badan, pertumbuhan tulang – tulang, pertumbuhan organ – organ seksual, tumbuhnya rambut di bagian bagian tertentu, dan pertumbuhan fisik lainnya. Sedangkan kematangan psikis meliputi kematangan cara berpikir, bergaul, kritis, berperasaan, ketertarikan pada lawan jenis, dan kematangan psikislainnya.
Belajar merupakan proses pencarian informasi dan ilmu pengetahuan serta proses pemahaman sesuatu yang bersifat kompleks meliputi bidang pengetahuan, bersosial, serta penghayatan arti kehidupan. Proses ini sebagai pengisi dan penunjang kelangsungan hidup bergaul, bermasyarakat, dan penunjang proses berjalannya kehidupan. Proses belajar ini berjalan dari masa pre natal hingga dewasa, proses ini merupakan proses tanpa batas karena sepanjang hidup seorang individu akan senantiasa mengalami proses ini, karena penyerapan informasi ini terus berlanjut sampai seseorang itu mati.
           Proses belajar ini adalah salah satu dari tugas–tugas dari perkembangan seorang individu, proses belajar ini bertahap pada tiap–tiap fase perkembangan, dan merupakan tugas perkembangan (Development task). Proses ini merupakan proses yang paling berpengaruh terhadap pembentukan karakter seorang individu, jika proses ini berjalan dengan baik maka pembentukan karakter serta perilaku seorang individu tersebut akan baik juga, dan proses belajar ini berpengaruh terhadap kamatangan seorang individu(Maturation).

























BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

1) Manusia senantiasa mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu tertentu.
2) Kebutuhan dibedakan atas dua, yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer pada hakikatnya merupakan kebutuhan biologis atau organik dan umumnya merupakan kebutuhan yang didorong motif asli. Sedangkan kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan yang didorong oleh motif yang dipelajari.
3) Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.
4) Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.


 Saran
Perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja menimbulkan berbagai konflik batin maupun psikis. Orang tua harus benar-benar memahami konsekuensi perubahan pada remaja. Serta,  senantiasa memberikan bimbingan atau konseling yang baik atau yang tidak memojokkan remaja tersebut dalam masalah yang dihadapinya.










DAFTAR PUSTAKA